Senin, 09 Mei 2011

Penggantian Karburator Kaya Salah Miskin Apalagi
Article Date:
Source: Motor Plus Online

Awas! Jangan sembarang ganti karburator! Katanya biar tenaga meningkat pakai yang venturi lebih besar. Prediksinya tenaga akan lebih besar. Padahal jika salah seting malah power mesin menurun.

Photobucket

Paling kentara, penyesuaian dilakukan pada spuyer. Karena debit campuran bensin dan udara yang masuk ke ruang bakar diatur oleh peranti kecil berlubang ini. Baik main-jet atau pilot-jet.

Seperti pernah ditemui, Em-Plus pada Suzuki Satria F-150 milik Raja Siregar yang pegawai kejaksaan Jakarta Barat. Asalnya, karbu ayam jago tipe vakum (Mikuni 26 mm) diganti Keihin PE 28 mm. Tentu venturi lebih besar dan biar tarikan jadi lebih mantap.

Photobucket

Dilakukan pengujian di atas mesin DynoJet 250i milik Bintang Racing Team (BRT) di Cibinong, Jawa Barat. Pakai dyno, grafik power dan AFR (Air Fuel Ratio) juga torsi, bisa jelas dibaca.

Pengujian pertama, dites dulu tenaga standar F-150. Lanjut, ke tes kedua. Keihin PE 28 mm yang sudah dijejali pilot-jet 42 dan main-jet 102. Pengujian terakhir, pakai spuyer berbeda. Yaitu, pilot-jet 42 dan main-jet 110. Selebihnya simak terusss...!

SPUYER KECIL POWER TURUN 3 DK
Pakai karburator standar model vakum 26 mm, didapat tenaga asli Satria F-150. Yaitu, 15,71 dk (daya kuda). Angka ini, jadi patokan awal. Ya, apakah hasilnya akan turun atau naik ketika karbu diganti.

Kelar tes awal, karburator orisinal diganti Keihin PE skep biasa alias non vakum. Pilot-jet 42 dan main-jet 102. Setelah dyno, power motor malah turun. Enggak tanggung, turunnya menyentuh angka 3,12 dk. Tepatnya, 12,59 dk.

Ini bisa disebabkan tenaga tertahan lantaran bensin yang masuk ke ruang bakar tidak seimbang dengan udara (bisa lihat di grafik AFR). Lanjut ke tes berikutnya, main-jet diganti ukuran yang lebih besar. Jika sebelumnya pakai ukuran 102, kini pakai 110.

Kali ini, terjadi peningkatan. Muntahan power dari ayam jago Suzuki 4-tak ini tembus di angka 17,62 dk. Itu artinya, tenaga naik hampir 2 dk. Tepatnya, 1,91 dk. So, dari sini bisa diambil kesimpulan bahwa ganti karbu spuyer juga kudu diperhitungkan. Jangan asal kalau tenaga motor nggak mau tertahan.

TORSI TURUN HAMPIR 2 NM
Bukan cuma tenaga yang turun, tapi torsi juga ikutan drop. Ketika pakai karbu standar, torsi bisa bermain di angka 13,21 Nm. Tapi setelah ganti karbu dan pakai main-jet kecil 102, torsi turun jadi 11,80 Nm. Terbaca jelas, kalau torsi turun 1,41 Nm.

Tapi, ketika pakai ukuran main-jet lebih besar, angka kembali naik. Meski naik di atas angka karbu standar, tapi naiknya tidak jauh. Kenaikan hanya 0,06 Nm. Tepatnya, 13,27 Nm.

Begitunya, bisa dilihat. Setelah putaran mesin sentuh angka 7.400 rpm, grafik tetap berada di atas karbu standar. So, bisa kebayang dong kalau sobat enggak perlu bejek gas lebih dalam ketika berkendara di tanjakan. He...he..he...

AFR TERLALU MISKIN
Lebih kaya atau miskin. Keduanya, bisa dibaca lewat grafik Air Fuel Ratio (AFR). Ketika pakai karbu vakum alias orisinal, grafik AFR cenderung berada di angka 11. Satu molekul bensin hanya dibakakar 11 molekul udara.

Kalau hanya 11 molekul udara, artinya bensin yang masuk ke karbu terlalu kaya ketimbang udara. Padahal, seharusnya pembakaran sempurna berada di AFR 13. Atau 1 molekul bensin terbakar 13 molekul oksigen. Kondisi pas mendekati AFR 12,5.

Makin parah, ketika ganti Keihin dengan spuyer 102. AFR terbaca jelas kalau pembakaran enggak sempurna. Ya, udara yang masuk lebih banyak ketimbang bensin. Istilahnya, kering alias lean.

Soalnya, AFR menunjukan kalau Satria F-150 ini berjalan di angka 16. Malah, grafik mulai putus ketika berjalan lebih dari 9.000 rpm. Dan, nyambung lagi setelah tembus angka 10.000 rpm lebih.

Berbeda ketika pakai Keihin dengan spuyer 110. Angka AFR sempurna banget. Kali ini, AFR bermain di angka 12,5.

SETING KARBU TERBUKA
Photobucket
Enggak sedikit penggila adu kebut suka membiarkan karburator terbuka. Kondisi ini, bisa menyebabkan volume udara yang masuk lebih banyak ketimbang bensin. Ya, apalagi ketika arah moncong alias venturi lebih menghadap ke depan. Ketika motor kencang makin banyak udara yang masuk.

“Karena udara terlalu banyak, kondisi ruang bakar cenderung kering. Untuk itu, main-jet perlu dinaikan agar pembakaran mengarah sempurna,” ujar Monte, mekanik tim Honda Banten.

Ini beda dengan motor yang masih pakai filter udara. Karena venturi tidak berhubungan langsung dengan udara, maka kebutuhan bensin juga tidak terlalu banyak. Juga, biasanya ukuran spuyer karbu berfilter lebih kecil ketimbang karbu non-filter. Tapi, kelar ganti spuyer, jangan lupa untuk sesuaikan putaran angin lagi ya!
Utilitas Knalpot Sehat dan Nggak Kempot
Article Date:
Source: Motor Plus Online

Menjaga keutuhan keluarga, eh knalpot bukan sekadar dicuci, lap, dan beres. Itu sih biasa atau cukup dikerjakan tukang cuci motor pinggir jalan. Tap, tap, tapi, masih banyak lho bagian penting yang mesti diperhatikan agar knalpot tetap sehat, nggak kempot dan enak dipandang.

Salah satu contoh yang tak terbayang adalah kotoran di balik cover pemanis tabung silencer. Meski sepele, bagian itu memang paling ogah disentuh. Selain susah dijangkau tangan dan alat bantu, perlu waktu khusus untuk mengerjakannya.

Kalau ada waktu luang atau saat motor lagi dicuci, jangan sungkan membersihkan bagian ini. Cukup buka dua baut pakai kunci L 8, hingga silencer terlihat bugil. Dari situ, juga bagian siku dan sambungan knalpot mudah dibersihkan pakai sikat dan air sabun (gbr. 1).

Photobucket

Tidak perlu terlalu sering. Yang ditakukan bila tidak rajin dibersihkan, kemungkinan karat tembus ke bagian depan. Kalau nggak berlubang, pipa saluran buang jadi gampang kempot hingga akhirnya rusak. “Parahnya lagi, baut pengikat jadi susah dibuka karena sudah ditimbuni karat,” jeles Slamet Edi, mekanik Selta Motor di Jl. Batu Ampar, Condet, Jakarta Timur.

Perhatikan juga karat tipis yang biasa nyempil di sambungan pipa, silencer dan moncong knalpot. Karena langganan kena genangan air kotor, bagian ini paling gampang menularkan karat. Hingga akhirnya berujung pada kerusakan knalpot akibat patah. “Ini bisa diatasi dengan cat antikarat yang umum dijual di toko alat rumah tangga dan industri (gbr. 2),” lanjut Edi.

Photobucket

Sebab fatal lain akibat cuekin knalpot ada pada pemasangan pipa knalpot di lubang exhaust. Kalau tidak diikat rapat dan baik, bukan cuma bikin knalpot nembak, tapi juga gampang masuk air. Makanya biasakan ganti paking knalpot baru ketika pipa buang dilepas (gbr. 3). Getooo...

Photobucket
Tes Pembersih Mesin, Mesti Sering Disemprot
Article Date:
Source: Motor Plus Online

Penasaran, sekarang di pasaran banyak sekali pembersih mesin alias engine cleaner. Katanya berfungsi membersihkan ruang bakar dari kerak hasil pembakaran. Wah, kalau terbukti efektif sih lumayan simpel. Tidak perlu bongkar-pasang kepala silinder untuk menghilangkan kerak karbon.

Untuk itu coba tes dan ambil sampel acak produk yang beredar di pasaran. Dipilih merek DCS Super Engine Conditioner yang asli Jepang. Kemasan sedang dibanderol Rp 45 ribu.

Photobucket

Dibantu tim mekanik PJ Motor di Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Coba langsung di Honda Supra X 1997. Kira-kira 1,5 tahun ruang bakar tidak dibersihkan dan pastinya punya kerak tebal. Untuk memastikannya kepala silinder dibongkar dulu. Dan terbukti benar (gbr. 1), kerak tebal dan menempel kuat.

Ruang bakar tidak dibersihkan dulu dan langsung dipasang seperti semula. Kemudian mesin dihidupkan dan dari moncong karbu disemprot engine cleanerhingga menghabiskan setengah kemasan. Tentu sambil mesin tetap digeber.

Photobucket

Juga busi dibuka dan dari lubangnya untuk kemudian disemprot engine cleaner. Kemudin mesin dihidupkan lagi dan dari moncong karbu disemprot kembali engine cleaner. Setelah digeber, kepala silinder dibongkar dan dilihat hasilnya (gbr. 2).

Terbukti, kerak yang lepas hanya sedikit di pinggir kepala piston. Kerak di tengah piston dan di ruang bakar juga masih tebal juga masih menempel kuat dan keras.

Ini bisa disimpulkan lantaran ruang bakar sudah terlalu lama tidak dibersihkan. Jadi, kalau mau pakai engine cleanerharus rutin tiap bulan. Kalo setahun sekali nggak ngaruh dan tetap kudu servis besar.

DI MOTOR KOHAR
Masih penasaran. Coba dites di motor yang sudah kena sentuhan korek harian alias kohar. Motor seperti ini kerap servis ruang bakar lantaran cepat berkerak banyak. Prosesnya sama seperti di motor harian. Sebelum disemprot engine cleaner, kepala silinder dibongkar dulu dan difoto (gbr. 1).

Photobucket

Setelah dipasang kembali, proses penyemprotan engine claener. Sama seperti sebelumnya di motor harian. Lalu head dibongkar dan bisa dilihat hasilnya (gbr. 2). Lumayan ngikis kerak di kepala seher. Tapi, di ruang bakar tetap ada meski sedikit terkikis.

Photobucket

Jadi, kesimpulannya untuk kerak yang baru nempel bisa dibersihkan engine cleaner. Minimal atau paling telat dua bulan sekali. Kalo lewat atau sudah terlalu lama, kerak susah diusir.
Salah Kaprah Toolkit
Article Date:
Source: Motor Plus Online

Beragam toolkit tentu bukan sekadar penuhin tas perkakas atau bagasi motor. Semua ada peruntukannya. Sekalipun, sama-sama jenis sekrup, tidak sembarang obeng bisa buka. Meski bentuknya baut, ada juga yang haram dibuka pake kunci pas. Toh, banyak bikers masih salah kaprah menggunakannya saat iseng ngoprek di rumah.

Nah, berikut sejumlah salah kaprah yang perlu dihindari agar tidak berbuntut fatal. Misal baut dan mur jadi gampang slek.

Obeng Min

Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket

Obeng min tergolong banyak digunakan di motor. Selain di bodi, karburator dan juga di bagian mesin dalam. “Tapi, tentu tidak sembarang obeng. Ada yang perlu ukuran kecil dan ada yang perlu lebih gede. Kalau dipaksa obeng yang ukurannya lebih tipis, slek, deh,” ingat Adlan Songa, mekanik Putra Zidan di Jl. Joglo, Ciledug, Tangerang.

Bukan hanya bikersyang bongkar mesin sendiri. “Mekanik bengkel juga banyak yang gunakan obeng min untuk cungkil saat buka crankcase. Padahal, itu tidak boleh. Mustinya pake kunci khusus,” ujar Freddyanto Basuki, Manager Technical Service, PT Kawasaki Motor Indonesia (PT KMI).

Ukuran obeng min lazimnya mulai dari 5 x 75 mm, 6 x 100 mm, 6 x 150 mm, 8x200 mm. “Caranya, cek dulu ukuran di mur. Kalau terasa oblak, artinya, musti pakai obeng yang lebih gede lagi. Jangan dipaksa hanya bermodal satu ukuran obeng, doang,” ingat Songa.

Obeng Kembang

Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket

Jenis obeng yang lazim disebut obeng kembang sering salah kaprah penggunaannya. “Selain soal ukuran, bentuk kembang juga sering tidak diperhatikan. Makanya, banyak kasus slek hanya karena hal sepele tadi,” lanjut Freddy.

Sekrup juga ada yang butuh obeng kembang yang ujungnya lancip, ada pula tak butuh ujung tidak runcing. “Cara ngeceknya juga mudah. Perhatikan sekrupnya. Lihat ukuran dan bentuk kembang yang dibutuhkan. Ingat tak semua obeng kembang pas dan sama,” imbuh Songa.

Obeng plusbiasanya terdiri dari ukuran 5 x 75 mm, 6 x 100 mm, 8 x 150 mm. Orang bisa disebut ukuran PH 1/4 inci, PH 2/6 inci, PH 3/8 inci. Angka di depan, menunjukan ukuran mata obeng. Sedang angka yang di belakang adalah panjang obeng.

Kunci Pas

Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket

Selain soal tempat dan ukuran, tidak semua baut bisa dibuka dengan kunci pas. “Meski tempat dan ukuran memungkinkan, tapi berbahaya kalau dipaksa pakai kunci pas,” terang Songa lagi.

Contohnya, baut as roda. Secara tempat dan ukuran memang bisa dibuka pakai kunci pas. Tapi, kadar kekencangannya tinggi dan kunci pas tidak menggigit semua sisi baut. “Makanya, akan lebih bagus dengan kunci ring atau sok,” papar Songa.
Skubek, Tromol dan As Roda Macet
Article Date:
Source: Motor Plus Online

Nunggu bedug berbuka sip juga dipakai untuk bebersih. Seperti copot roda untuk mengusir semua kotoran yang bersembunyi. Tapi karena lama nggak dicek, pertemuan antara teromol dan as roda belakang skubek kerap macet. Akibatnya roda malah susah dilepas dan bikin masalah baru.

Secara proses, bongkar sudah dilakoni sesuai prosedur. Seperti melepas knalpot, mur as roda hingga mengendurkan setelan tuas rem. Semua berjalan muyus tanpa kendala.

“Kalau sudah begitu, jalan satu-satunya cuma dibongkar pakai treker. Biar prosesnya tidak terlalu berat, terlebih dahulu kasih cairan penghancur karat. Lalu sedikit dipukul martil plastik biar karatnya hancur,” ujar Hasan Basri, mekanik Hasan’s Motor di Jl. Arteri Kelapa Dua, Jakarta Barat.

Anak Betawi yang mantan mekanik Suzuki Kebayoran Lama, Jakarta Selatan ini kerap menemukan persoalan ini. Dan katanya juga, kejadian itu umumnya menimpa skubek. Penyebabnya, karena lama tidak dibongkar dan kena panas juga hujan. Itu semua bikin alur teromol mudah berkarat. Begitu korosi berkumpul, wajar kalau susah dipisahkan.

Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket

Untuk memisahkannya, sebelum pakai pengungkit khusus atau treker, jangan lupa as roda dilumasi cairan penghancur karat sambil diketok palu plastik. Kalau sudah siap, kaitkan tiga kaki treker ke lingkar luar teromol. Sementara besi poros tengah berulir diarahkan ke as roda (gbr. 1).

“Setelah semua di posisi aman, lanjut putar besi poros tengah berulir pakai kunci 15. Lakukan perlahan hingga teromol bergeser. Kalo masih susah, ulangi ketok pakai palu plastik lagi. Maksudnya biar nggak ngerusak yang lain sampai teromol terpisah,” lanjut Hasan.

Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket

Kalau sudah terpisah jangan lupa segera bersihkan as roda. Tentu biar nantinya nggak susah lagi dibongkar. Misal dengan cara menghilangkan sisa karat yang nyempil di gir as roda pakai gergaji besi (gbr. 2).

Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket

Sebelum roda dipasang kembali, jangan lupa juga bersihkan bekas sikatan gergaji pakai kain lap untuk kemudian dioles gemuk (gbr. 3). Roda belakang pun siap kembali meluncur.
Utilitas Karet Sil Pelampung Karbu
Article Date:
Source: Motor Plus Online

Produk karbu alias karburator Mikuni termasuk yang diterapkan pada motor harian Suzuki atau Yamaha. “Dulu, sil pelampung berupa kertas. Tapi sekarang model karet,” jelas Pendy Suryanda, Supervisor Training Intruktur Senior R2, PT Indomobil Niaga International (IMNI).

Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket

Beda bukan sembarang beda. Beda bukan bebek sama kuda, apalagi bedakin daerah dada. Huss..., puasa neh! “Semua ada untung ruginya. Tapi, yang pasti harus ada perubahan di soal cara perawatan,” terang Pendy.

Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket

Saat bentuknya masih kertas, pemeliharaan relatif mudah. Karena tak perlu takut kena bensin. Paling, kelamaan lapuk termakan usia. Sementara model karet, tetap musti lebih hati-hati. Secara produk, karet lebih awet dibanding kertas. “Tapi, jika sering kena bensin, akan mengembang,” kata Pendy lagi.

Nah, kalau sudah mengembang, maka karet akan lebih panjang. Efeknya, sil tidak pas lagi menempati tempatnya. Enggak bisa ditutup, deh. “Makanya, usahakan jangan sampai keseringan kena bensin,” ingatnya.

Posisi sil biasaya nempel di mangkok karbu. “Jangan dicopot-copot. Kalau lagi bersihin, enggak perlu dilepas. Biarkan saja nempel terus seperti perangko,” canda pria ceking ini.

Kalau lepas, maka saat peasangan jangan dilem seperti perangko. “Tempelin aja. Justru tidak direkomendasi untuk menggunakan lem di bagian itu,” tutup Pendy.
jump to navigation

Usung Tagline Matic IRIT, Pengganti Suzuki Spin Bermesin 110 cc!!!


Belum sempat reda pemberitaan Suzuki Hayate yang baru saja di launching buat menggantikan Skywave, khabar seputar kehadiran matic baru dari PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) sudah santer beredar di dunia maya. Selain baca-baca di media online, P2R juga kecipratan info langsung dari internal Suzuki.

Intinya, Suzuki telah menyiapkan calon pengganti Spin yang akan diposisikan sebagai matic paling irit di Indonesia. Bicara irit, tentu saja kapasitas mesin Spin yang mencapai 125 cc enggak bakal di adopsi lagi. “Iya, mesinnya susut menjadi 110 cc,” ujarnya pada spionase P2R.

Belum dapat info detail seputar mesin. Apakah ini nanti benar-benar mesin baru atau sekedar bore down dari Spin. Modelnya pun masih belum terungkap. Tapi harapannya, karena matic ini menyasar anak muda, secara desain diharapkan lebih fresh dan lebih colourful di banding Spin.

Bagaimana dengan namanya? Nama Spin yang kurang bawa hoki, sepertinya akan dilengserkan mengikuti Skywave. Denger-denger akan menggunakan nama Nex seperti diungkap Suandi, deputy GM marketing 2W, PT SIS saat berlangsung launching Suzuki Hayate (31/3) di Kelapa Gading.

Selain diposisikan sebagai matic paling irit, secara kasta masih ditempatkan di bawah Suzuki Skydrive. Jadi, harganya tetap disetting paling hemat. Ya…kisaran Rp 11 jutaan koma dikit deh. Hehehe…

Bocoran lainnya, matic Suzuki Nex 110 cc akan diluncurkan mendekati lebaran Idul Fitri 2011. Kalau tidak salah Agustus mendatang.

Hemmm…. 2011 bakal menjadi tahun matic!!!